QS. AN-NABA BAGIAN 1

 


Pemateri: Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A Hafidzahullah


QS. AN-NABA Bagian 1

               Qs. An-Naba tergolong kedalam surat Makiyyah dan seluruh Ayatnya Makiyyah.

Ayat 1 عَمَّ يَتَسَآءَلُوۡنَ‌ۚ‏ Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

Ayat ini turun terhadap orang Musyrik yang mengingkari hari kebangkitan. Perlu kita ketahui bahwa Orang Musyrik mengakui adanya Allah karena yang membangun Ka’bah adalah Nenek Moyang mereka yakni Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang mana orang Qurays merupakan keturunan Nabi Ismail ‘Alaihissalam putra Nabi Ibrahim. Nabi Ismail telah berdakwah sehingga Islam sudah ada sejak dahulu. Perdebatan Rasulullah SAW dengan Orang Qurays pun bukanlah tentang Allah sebab mereka ini meyakini Allah dan bukanlah Atheis akan tetapi mereka berbuat kesyirikan (Menyekutukan Allah dengan mempercayai perantara berhala).

Ayat 2-3 عَنِ النَّبَاِ الۡعَظِيۡمِۙ Tentang berita yang besar (hari kebangkitan), الَّذِىۡ هُمۡ فِيۡهِ مُخۡتَلِفُوۡنَؕ yang dalam hal itu mereka berselisih.

Saat itu di Makkah sedang dihebohkan Isu besar (Berita besar). Sebagian riwayat mengatakan ada 3 Isu besar yakni Mengingkari Al-Qur’an, Mengingkari hari kebangkitan, dan Mengingkari kerasulan Nabi Muhammad Saw, adapun yang lebih kuat menurut para Ulama dalam Isu besar ini adalah mereka tidak percaya Hari kebangkitan.

Ayat 4-5 كَلَّا سَيَعۡلَمُوۡنَۙ Tidak! Kelak mereka akan mengetahui, ثُمَّ كَلَّا سَيَعۡلَمُوۡنَ‏ sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

Sungguh kelak mereka akan mengetahui bahwa hari kebangkitan itu ada. Mengapa Orang Qurays tidak percaya Hari kiamat? Karena mereka takut diminta pertanggung jawaban. Semua yang Allah ciptakan di alam semesta ini tidaklah sia-sia dan semua akan diminta pertanggungjawabannya. “Syahwat itu membentuk Akidah” sebab jika Orang Qurays mempercayai hari kebangkitan mereka haruslah melaksanakan konsekuensi-konsekuensi, seperti tidak melakukan Sesuatu yang haram atau melakukan kesyirikan.

 

Ayat 6-16 Menjelaskan tentang keagungan Allah.

Ayat 6 اَلَمۡ نَجۡعَلِ الۡاَرۡضَ مِهٰدًا Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,

Lafadz “Mihadan: Mumahadan” (Kasur yang terhampar) Allah menciptakan bumi beserta Fasilitas yang dibutuhkan Manusia. Ibaratkan Bayi yang disiapkan Kasurnya.

Ayat 7 وَّالۡجِبَالَ اَوۡتَادًا dan gunung-gunung sebagai pasak.

Gunung sebagai pasak “Autadan”, Gunung memiliki akar yang kuat hingga kedalam sehingga Bumi tidak bergetar. Hal ini telah Allah sebutkan jauh sebelum Teknologi ada seperti saat ini.

Ayat 8 وَّخَلَقۡنٰكُمۡ اَزۡوَاجًا Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,

Segala yang ada di muka bumi ini Allah ciptakan berpasang-pasangan dan memiliki Fungsinya, seperti Laki-laki dan perempuan, Siang dan Malam dan lainnya.

Ayat 9-10    وَّجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتًاdan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, وَّجَعَلۡنَا الَّيۡلَ لِبَاسًا dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian.

Allah menyebutkan Nikmat-nikmat yang telah diberikan pada orang Qurays dan pada kita yaitu “Tidur sebagai Istirahat”, dan Malam yang gelap ibaratkan menutup dan menyelimuti Manusia selain itu sebagai waktu bagi Manusia beristirahat.

Ayat 11 وَّجَعَلۡنَا النَّهَارَ مَعَاشًا dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,

Waktu siang merupakan waktu untuk manusia Bekerja, mencari Nafkah dan melakukan aktifitas lainnya. Bayangkan, jika ada manusia yang merubah pola tersebut “Siang dijadikan waktu untuk tidur dan malam dijadikan waktu untuk Bekerja” maka bisa dipastikan keadaan tubuhnya akan terasa tidak nyaman dan merasa sakit sebab telah menyelisihi kebiasaan (Nikmat) yang telah Allah berikan.

Ayat 12 وَّبَنَيۡنَا فَوۡقَكُمۡ سَبۡعًا شِدَادًا dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,

Allah menciptakan langit yang berlapis-lapis dan kokoh bisa menahan Bintang, Planet-planet, kita tidak mengetahui ujungnya bahkan pangkalnya. Dalam hadits disebutkan tinggi menuju langit itu diperkirakan 500 tahun perjalanan.

Ayat 13 وَّ جَعَلۡنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًا dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari),

Allah menciptakan Matahari yang sangat panas “Wahhajan”, Matahari ini memiliki banyak manfaat baik bagi Manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Ayat 14 وَّاَنۡزَلۡنَا مِنَ الۡمُعۡصِرٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya, Allah menurunkan Hujan yang dari awan Hitam

Ayat 15 لِّـنُخۡرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًا untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,

Dengan Hujan itu Allah menumbuhkan biji-bijian dan Tanaman, para Ulama menjelaskan mengapa lebih dahulu disebutkan “Habban (Biji-bijian) daripada  Nabatan (Tumbuhan)” karena biji-bijian lebih dahulu dibutuhkan oleh Manusia seperti Padi, Gandum, Kurma, Jagung yang merupakan makanan Pokok.

Ayat 16 وَّجَنّٰتٍ اَلۡفَافًا dan kebun-kebun yang rindang.

Hujan memiliki banyak manfaat, selain menumbuhkan biji-bijian dan tanaman, Hujan juga bermanfaat bagi kebun-kebun sehingga Rindang.

 

Ketahuilah teman-teman semua ini adalah Anugerah dari Allah SWT.

Wallahualam

 


Komentar

Postingan Populer